KAJIAN PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU Fusarium oxysporum DENGAN Trichoderma sp. PADA TANAMAN CABAI
Keywords:
Trichoderma sp, Fusarium oxysporum, concentration, attack intensityAbstract
The study aims to determine the concentration of Trichoderma sp. effective for controlling Fusarium oxysporum wilt in chilli plants, which was carried out in Banguntapan Village, Banguntapan District, Bantul District, from March to October 2018. The study used a complete randomized block design consisting of 5 treatments of Trichoderma sp. ie 0.0 g, 2.50 g, 5.0 g, 7.50 g and 10.0 g biomass / m2 with 4 replications each treatment. Application was carried out by isolating the biomass of Trichoderma sp. inoculated in 2.5 kg of organic fertilizer / compost, then sprinkled on the ield before chilli seedlings were planted. Based on the analysis of the incubation period and the intensity of the attacks, showed that the treatment of Trichoderma sp. with a concentration of 10.0 g of biomass gave effective results and reduced the intensity of Fusarium oxysporum wilt attack by 12.15 percent.
References
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Banguntapan .2017., Programa penyuluhan Pertanian tingkat BPP Kecamatan Banguntapan,60 hal.
Cooke,TD, . Persley and S. House, 2010., Diseases of fruit crops in Australia, CSIRO Publishing ,Oxford street, Colling wood VIC, Australia, 276 page
Dalimunthe. Z.Fairuziah dan A. Daslin.,2012, Pemanfaatan mikroorganisme antagonis untuk mengendalikan penyakit penting pada tanaman karet, Prosiding seminar nasional Mikologi, Unsoed, Purwokerto, 482-488 hal.
Djaenuddin, N., 2016. Interaksi Bakteri Antagonis dengan Tanaman Ketahanan Terinduksi pada Tanaman Jagung, Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tanaman Pangan , Balai Penelitian Tanaman Serealia,Maros,Vol. 11 (2) : 143-148.
Ernawati, Mardius Y, Habazar T, Bachtiar A . 2003, Studi Kemampuan Isolat-Isolat Jamur Trichoderma sp yang beredar di Sumatera Barat untuk mengendalikan Sclerotium rolfsii pada bibit cabai. Prosiding konggres nasional ke xvi dan seminar ilmiah PFI 22-23 Agustus, Bogor.
Gomez, K. A and A. A Gomez. 1976. Statistical Procedures For Agricultural Research With Emphasis On Rice, IRRI Los Banos, Philipines, 294 p.
Gusnawaty, M. Tauik, L.Triana dan Asniah. 2014. Karakterisasi Morfologis Trichoderma spp. Indigenus Sulawesi Tenggara, Jurnal Agroteknos ,Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo,Kendari, Vol. 4 (2) 87-93.
Heriyanto.,2017. Pengendalian Penyakit Rebah Semai dengan Trichoderma sp. dan Rhizobakteri Pada Bayam Cabut, Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta, Vol.24 (1) 10-21.
Kecamatan Banguntapan (2017), Statistik produksi pertanian kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul.
Mukarlina, S. Khotimah ,R. Rianti., 2010. Uji Antagonistis Trichoderma harzianum Terhadap Fusarium spp. Penyebab Penyakit Layu pada Tanaman Cabai (Capsicum annum) secara invitro, Jurnal Fitomedika, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura , Pontianak, Vol,7 (2):80-85.
Ningsih, H.,U.S. Hastuti, D.Listyorini.,2016. Kajian Antagonis Trichoderma spp Terhadap Fusarium solani penyebab Penyakit Layu Pada Daun.
Heriyanto - Kajian Pengendalian Penyakit Layu Fusarium Oxysporum Dengan Trichoderma Sp. Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang
Cabai Rawit ( Capsicum frutescens) secara in vitro, Proceeding Biology Education Conference, Universitas Negeri Malang , Vol. 13 (1) 814-817.
Nisa NK, 2010. Isolasi Trichoderma sp asal tanah dan aktivitas penghambatannya terhadap pertumbuhan Phytopothora capcii penyebab penyakit busuk pangkal batang lada, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Pracaya ( 1994 ), Bertanam lombok, penerbit kanisius, Deresan, Yogyakarta, 64 hal.
Prayudi B, Budiman A. Rhystam MA, dan Rina Y, 2000. Trichoderma harzianum isolat Kalimantan Selatan agensia pengendali hawar daun pelepah padi dan layu kedelai dilahan pasang surut, Prosiding simposium penelitian tanaman panghan IV di Banjarbaru kalimantan selatan.
Plank, JE, (1975), Principles of Plant Infection, Academik Press, New York, London, Sanfransicco, 215 page.
Semangun, H (2007). Penyakit penyakit tanaman hortikultura di Indonesia, Gadjah Mada University press, Yogyakarta, Hal 50-71.
Sudantha IM. Kesratarta I, Sudana . 2011. Uji antagonisme beberapa jenis jamur saproit terhadap Fusarium oxysporum f.sp. cubense penyebab penyakit layu pada tanaman pisang serta potensinya sebagai agens pengurai seresah, UNRAM NTB, Jurnal Agroteknos 21 (2) 2-3.
Syukur. M, Sriani Sujiprihati, Jajah Kuswara dan Widada (2009), Ketahanan terhadap antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum acutatum pada beberapa genotype cabai dan korelasinya dengan kandungan kapsaicin dan peroksidase, jurnal Agron, Indonesia 37 (3) 233-239.
Wahyuno D, Manohara D, Mulya K. 2009. Peranan bahan organik pada pertumbuhan dan daya antagonism Trichoderma harzianum dan pengaruhnya terhadap Phytopthora capsicii pada tanaman lada, Jurnal Phytopatologi Indonesia 7 :76-82.
Widiyastuti.S.M. (2012). Peranan jamur dalam kesehatan hutan, Prosiding seminar nasional Mikologi, Unsoed Purwokerto, 10-18 hal.
Yuniati, 2005. Pengaruh pemberian beberapa species Trichoderma sp dan pupuk kandang Kambing terhadap penyakit layu Fusarium oxysporum f.sp. Lycopersici pada tanaman tomat, skripsi jurusan budidaya pertanian, Universitas Muhamatdiyah Malang.
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.