Analisa Benchmarking Budidaya Kopi Robusta (Coffea canephora) Berbasis GAP (Good Agriculture Practices) Sebagai Model Pemberdayaan Di Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen
DOI:
https://doi.org/10.55259/jiip.v30i2.31Keywords:
benchmarking, budidaya kopi, GAPAbstract
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penerapan teknologi inovasi, penerapan teknologi inovasi yang tepat, dan model pemberdayaan masyarakat dalam usaha tani kopi. Kajian dilaksanakan pada Agustus 2022 sampai dengan Desember 2022 di Desa Glontor, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive yaitu lokasi yang akan menerapkan GAP. Sampel kajian ditentukan secara purposive sampling dengan kriteria anggota kelompok tani yang melakukan budidaya kopi. Metode kajian menggunakan penelitian deskriptif kualitatif yang diperoleh dengan metode wawancara, observasi, dokumentasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Data yang terkumpul dalam bentuk data primer dan sekunder dianalisis dengan teknik analisis perbandingan usaha (benchmarking). Hasil analisis data menunjukkan bahwa penerapan teknologi inovasi kopi berbasis GAP di Desa Glontor belum sesuai dibandingkan dengan desa pembanding. Pada aspek pemilihan bibit unggul dan penggunaan pupuk organik, pemangkasan tajuk masih lebih baik dari pada desa pembanding, sedangkan teknologi inovasi yang lain sama. Penerapan teknologi inovasi yang tepat di Desa Glontor adalah pengunaan bibit kopi unggul, penggunaan pupuk organik, pemangkasan tajuk dengan menerapkan teknologi GAP kopi seperti di desa pembanding. Model pemberdayaan masyarakat dalam usaha tani di Desa Glontor belum sepenuhnya melaksanakan GAP dari pemilihan bibit unggul, penggunaan pupuk organik, pemangkasan tajuk tanaman kopi, dan menjalin kemitraan dengan pihak penyedia bibit kopi unggul.References
Direktorat Jendral Perkebunan. (2017). Statistik Perkebunan Indonesia 2015-2017 kopi. Sekretaris Jendral Perkebuaan Kementerian Pertanian.
Gregory H. Watson. (1996). Strategic Benchmarking, Mengukur Kinerja Perusahaan .Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hal. 68-69.
Hamid H (2018) Panajemen Pemberdayaan Masyarakat Makasar: De La Maca. Hilman, Y.
A., & Nirmasari, E. P. (2018). Model Program Pemberdayaan Masyarakat Desa
Berbasis Komunitas. ARISTO, 6, 45-67
Manastas, A. (2014). Teknologi Penangan Pasca Panen Kopi Robusta. Kanisius. Yogyakarta.
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 49/Permentan/OT. 140/4/2014 Tentang pedoman teknis budidaya kopi yang baik (Good Agriculture Practices/GAP on Coffee).
Prastowo, B. Karmawati, E. Rubijo. Siswanto. Indrawanto, C. Munarso,S.J. (2010). Budidaya dan PascaPanen Kopi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Bogor.
Sannia, B., Ismono, R.H. and Viantimala, B., (2013). Hubungan kualitas karet rakyat dengan tambahan pendapatan petani di Desa program dan nonprogram. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis, 1(1).
Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta
Sugiyono, (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
Siswoputranto, P.S. (1978). Perkembangan Teh, Kopi, dan Coklat Internasional. Gramedia. Jakarta.
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.