Situasi Keamanan Pangan Segar Asal Tanaman (Psat) Di Provinsi Kalimantan Timur

Authors

  • Widya Kusuma Dewi Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur
  • Desi Setianingrum Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur

DOI:

https://doi.org/10.55259/jiip.v29i1.7

Keywords:

PSAT, keamanan pangan, mutu pangan

Abstract

Pengawasan keamanan dan mutu pangan merupakan hal penting yang perlu diperhatikan. Hal ini dikarenakan bahan pangan, khususnya pangan segar, adalah produk yang memiliki karakteristik mudah rusak. Di samping itu setiap orang berhak untuk mengakses pangan yang aman. Keamanan pangan tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan, tetapi juga menentukan nilai ekonomi dari bahan pangan itu sendiri. Hal ini sudah menjadi persyaratan utama yang harus dipenuhi dalam perdagangan nasional maupun internasional. Oleh karena itu dukungan lembaga pengawas keamanan pangan mempunyai peranan penting dalam mewujudkan tersedianya pangan yang aman untuk dikonsumsi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keamanan Pangan Segar Asal Tanaman (PSAT) hasil pengawasan dan dilaksanakan pada bulan Januari sampai Desember 2020 di sembilan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur. Data yang dikumpulkan berdasarkan hasil uji Laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan keamanan dan mutu PSAT dilaksanakan di sembilan Kabupaten/Kota menunjukkan bahwa kandungan cemaran biologi, kimia dan benda lain atas contoh PSAT hasil pengawasan di peredaran berada di bawah batas maksimum residu/cemaran. Situasi keamanan pangan di Provinsi Kalimantan Timur untuk tahun 2020 pada Pangan Segar Asal Tanaman (PSAT) dikatakan sebagai pangan aman dikonsumsi masyarakat.

References

Gusnita, D (2012). Pencemaran logam berat timbal (Pb) di udara dan upaya penghapusan bensin bertimbal. Jurnal Berita Dirgantara, 13(3): 95-101

Hariyadi, P. 2018. Tantangan Ganda Bagi Pembangunan Kesehatan Masyarakat. Prosiding Seminar Nasional dan Diseminasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Riset Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

Hermin P.K, Herusugondo, Muhammad Z, Budi R, 2012. Analis Kandungan Kadmium (Cd) dalam Tanaman Bawang Merah dari Tegal.Jurnal Sains dan Matematika. Vol 20 (4) :98- 102.

Kementrian Pertanian Badan Ketahanan Pangan, 2020. Pedoman dan kegiatan koordinasi kelembagaan dan pengawasan keamanan PSAT Tahun 2020

Kuswiyanto, (2017). Bakteriologi Buku Ajar Analis Kesehatan. Jakarta

Newell, D. G., Koopmans, M., Verhoef, L., Duizer, E., Aidara-Kane, A., Sprong, H., ...& van der Giessen, J. (2010). Food-borne diseases—the challenges of 20 years ago still persist while new ones continue to emerge. International journal of food microbiology, 139, S3-S15

Nurwantoro dan A.S. Djarijah, 1997. Mikrobiologi Pangan Hewani-Nabati. Yogyakarta

Suparti S, Anies SO. 2016. Beberapa Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap. Kejadian Keracunan Pestisida Pada Petani. Jurnal Pena Medika. Vol 6(2):125-38. 27

Yuantari MGC, Widianarko B, Sunoko HR. 2015. Analisis Risiko Pajanan Pestisida Terhadap Kesehatan Petani. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol:10(2):239-245

Yuswananda NF. 2015. Mengidentifikasi Bakteri. Salmonella Sp. pada Jajanan di Masjid Fatullah Ciputat. Jakarta: Universitas Islam Negeri.

Downloads

Published

2022-07-30