Kajian Perlakuan Pematahan Dormansi Menggunakan Berbagai Zat Pengatur Tumbuh pada Benih Padi Varietas Segreng Handayani

Authors

  • Surya Wahyudi Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang
  • Elea Nur Aziza Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang
  • Budi Wijayanto Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang
  • Annisa Khoiriyah Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang

DOI:

https://doi.org/10.55259/jiip.v32i1.290

Keywords:

After-Ripening, Benih Padi, Dormansi, KNO3, Segreng Handayani

Abstract

Varietas padi merah lokal Segreng Handayani, yang berasal dari Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan salah satu jenis padi yang bernilai fungsional tinggi bagi kesehatan. Namun demikian, benih varietas ini menunjukkan gejala after-ripening, yaitu dormansi fisiologis yang memerlukan penyimpanan kering selama periode tertentu untuk mengaktifkan kembali kemampuan berkecambah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dormansi pada benih Segreng Handayani serta mengevaluasi efektivitas beberapa metode pematahan dormansi menggunakan perlakuan zat pengatur tumbuh (ZPT). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor, yaitu jenis ZPT, dengan empat ulangan. Perlakuan yang diuji meliputi auksin 2 ml/L, KNO₃ 3%, GA₃ 10 ppm/L, ekstrak tauge 200 ml/L, dan air kelapa 450 ml/L. Parameter yang diamati meliputi daya berkecambah, potensi tumbuh maksimum, keserempakan tumbuh, indeks vigor, dan kecepatan tumbuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan KNO₃ 3% selama 24 jam memberikan hasil terbaik dalam mempercepat pematahan dormansi benih, dengan peningkatan signifikan pada seluruh parameter vigor sejak minggu pertama. Sementara itu, dormansi alami pada benih Varietas Segreng Handayani mulai terurai secara signifikan pada minggu ketiga setelah penyimpanan. Temuan ini menunjukkan bahwa perlakuan KNO₃ dapat digunakan sebagai metode praktis dan efisien dalam mempercepat pematahan dormansi fisiologis benih padi merah lokal.

References

Adnan, B., Juanda, R., & Zaini, M. (2017). Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman dalam ZPT auksin terhadap viabilitas benih semangka kadaluarsa. Agrosamudra, 4(1), 45–57.

Baskin, C. C., & Baskin, J. M. (2001). Seeds: Ecology, biogeography, and evolution of dormancy and germination. Academic Press.

Badan Pusat Statistik. (2021). Produksi padi. Badan Pusat Statistik.

Copeland, L. O., & McDonald, M. B. (2001). Principles of seed science and technology (4th ed.). Kluwer Academic Publishers.

Fahmi, Z. I. (2012). Studi perlakuan pematahan dormansi benih dengan skarifikasi mekanik dan kimiawi. Jurnal Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya, 3.

Halimursyadah. (2020). Penggunaan kalium nitrat dalam pematahan dormansi fisiologis setelah pematangan pada beberapa galur padi mutan organik spesifik lokal Aceh.

Ilyas, S., & Diarni, W. T. (2007). Persistensi dan pematahan dormansi biji pada beberapa varietas padi gogo. Jurnal Agrista, 11(2), 92–101.

International Seed Testing Association. (2021). International rules for seed testing.

Kristamtini, & Purwaningsih, H. (2009). Potensi pengembangan beras merah sebagai plasma nutfah Yogyakarta. Jurnal Litbang Pertanian, 28(3), 88–95. http://www.pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/p3283092.pdf

Kusuma, M., Yulinda, A. T., & Arianto, T. (2021). Pengaruh lingkungan kerja, komunikasi, tunjangan, dan penempatan pegawai terhadap semangat kerja pegawai Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Bengkulu. Scientific Journal Of Reflection: Economic, Accounting, Management and Business, 4(1), 140–149. https://doi.org/10.37481/sjr.v4i1.257

Lestari, E. G. (2011). Peranan zat pengatur tumbuh dalam perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan. Jurnal AgroBiogen, 7(1), 63-68.

Mudaningrat, A. N. (2017). Pengaruh konsentrasi zat pengatur tumbuh dalam kandungan air kelapa terhadap pertumbuhan tanaman jahe (Zingiber officinale) dan tanaman kencur (Kaempferia galanga L.). FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Nugraha, U. S., & Soejadi. (2001). Studi efikasi metode pematahan dormansi benih padi. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 20(1), 72–79.

Ratnawati, A., & Iman, S. (2019). Respon pertumbuhan tanaman dan hasil beberapa varietas padi sawah tadah hujan (Oryza sativa L.) akibat penerapan teknologi. Jurnal Agroswagati, 7(2).

Rupina, P., Mukarlina, & Linda, R. (2015). Kultur meristem mahkota nanas (Ananas comosus (L.) Merr) dengan penambahan ekstrak tauge dan benzyl amino purin (BAP). 4(3), 31–35.

Rusmin, D., Suwarno, F. C., & Darwati, I. (2011). Pengaruh pemberian GA3 pada berbagai konsentrasi dan lama imbibisi terhadap peningkatan viabilitas benih purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk.). Littri, 17(3), 89–94.

Sadjad, S. (1993). Dari benih kepada benih. Grasindo.

Sadjad, S., Murniati, E., & Ilyas, S. (1999). Parameter pengujian vigor benih. Grasindo.

Schmidt, L. (2000). Pedoman penanganan benih hutan tropis dan subtropis (Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Dept. Kehutanan, Trans.).

Wahyuni, S., Nugraha, U. S., & Soejadi. (2004). Karakterisasi dormansi dan metode efektif untuk pematahan dormansi benih plasma nutfah padi. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 23(2), 73–78.

Downloads

Published

2025-07-01

How to Cite

Wahyudi, S., Aziza, E. N., Wijayanto, B., & Khoiriyah, A. (2025). Kajian Perlakuan Pematahan Dormansi Menggunakan Berbagai Zat Pengatur Tumbuh pada Benih Padi Varietas Segreng Handayani. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 32(1), 29–36. https://doi.org/10.55259/jiip.v32i1.290

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.