FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN PUPUK ORGANIK PADA BAWANG MERAH(Allium ascalonicum L) DI MURTIGADING SANDEN BANTUL

Authors

  • Sujono Sujono Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta
  • Koeswini Dwi Ariani Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta
  • Natsir Natsir Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta

Keywords:

pengaruh, pupuk organik, bawang merah, penerapan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi penerapan pupuk organik pada tanaman bawang merah. Kajian ini dilakukan di Desa Murtigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul. Kajian dilakukan dengan mengumpulkan data primer responden kelompok tani. Penentuan Kecamatan, Desa dan Kelompok tani dilakukan secara purposive sedangkan pemilihan responden dengan proportional random sampling. Pengumpulan data dengan cara wawancara langsung dengan responden menggunakan panduan wawancara. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dengan aplikasi SPSS 23 for Windows. Hasil kajian menunjukan bahwa pengaruh faktor kepercayaan, ketersediaan pupuk, dan modal usaha secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap penerapan pupuk organik pada bawang merah ( Fhitung 5,039 > Ftabel 2,056). Kontribusi (R2) keseluruhan variable X terhadap variabel Y sebesar 0,295 atau sebesar 29,5% dan sisanya 70,5% dipengaruhi oleh faktor diluar variabel penelitian (e). Faktor-faktor yang tidak berpengaruh nyata terhadap penerapan pupuk organik pada komoditas bawang merah adalah faktor kepercayaan, ketersediaan pupuk, dan modal usaha faktor ini nilai t hitungnya lebih kecil dari t tabel α n = 26 (2,056). Sedangkan faktor yang berpengaruh nyata terhadap penerapan pupuk organik pada komoditas bawang merah adalah faktor modal usaha tani, dimana faktor ini nilai t hitungnya lebih besar dari t tabel α n = 26 (2,056).

References

Ayesma. (2014). Revolusi Hijau di Desa Kemantan Kebalai Kecamatan Air Hangat Timur Kabupaten Kerinci Dan Perubahan Terhadap Kehidupan Petani (1969-1998). Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah , STKIP PGRI Sumatera Barat.

Bahrul Ulum. (2006). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Penggunaan Pupuk Organik. Abstrak. Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal. 4.

Erita Hayati, T. Mahmud, dan R. Fazil . (2012). Pengaruh Jenis Pupuk Organik Dan Varietas Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai (Capsicum Annum L.). J. Floratek 7: 173 181.

Firmansyah, I, Liferdi, Khaririyatun, N, dan Yufdy. 2015. Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah dengan Aplikasi Pupuk Organik dan Pupuk Hayati pada Tanah Aluvial. J. Hort. Vol. 25 (2):133-141.

Fitri, A., R. Sipayung., C. Hanum. (2014). Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah dengan Pemberian Berbagai Pupuk Organik. Jurnal Online Agroekoteknologi. Maret Vol 2 (2): 482- 496.

Hartatik dan Widowati. (2010). Pupuk Organik.http://balittanah.litbang.deptan.go.id/dokumentasi/buku/pupuk/pupuk4.pdf.

Jefianty. (2012). Perceptions of the Highlands Vegetable Farmers Organic Fertilizer in Rurukan Village Sub District East Tomohon. Under the guidance Octavianus Porajouw as chairman, and Johnny A. Tuyuwale and Caroline B.D. Pakasi as members. Jurnal: Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado.

Kementan. (2016). Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019. Jakarta: Kementerian Pertanian. Hal 4.

Lawalata, M. (2015). Efisiensi Relatif Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Bantul dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA). Jurnal: Fakultas Ekonomi Pertanian UGM Yogyakarta. Hal 1.

Mardikanto, T. (2009). Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta.

Prihmantoro, H. (1996). Memupuk Tanaman Sayur. PT Penebar Swadaya. Hal 5. Roidah, Syamsu. 2013. Manfaat Penggunaan Pupuk Organik Untuk Kesuburan Tanah. Jurnal Universitas Tulungagung Bonorowo, 1 (1): 30 42

Sarief, Saifuddin. (1986). Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.

Setyamidjaja, D. (1986). Pupuk dan Pemupukan. CV. Simplex. Jakarta. Hal 29 Shinta, 2011. Ilmu Usaha Tani. UB Press. Malang

Soekartawi, A. Soeharjo, J. L. Dillon, & J. B. Hardaker. (1986). Ilmu Usaha Tani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. Universitas Indonesia- Press. Jakarta.

Sugiyono. (2010). Statistik Nonparametris Untuk Penelitian. Alfa Beta. Jakarta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.

Sujono. (2013). Metode penyuluhan Pertanian.CV. Prineka Yogyakarta.

Sujono. (2016). Tingkat Pemberdayaan Kelembagaan Petani Melalui PUAP Di Kabupaten Bantul

Sujono. Yahya, Mukhlis. (2017). Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian. Pusat Pendidikan Pertanian. Badan Penyuluhan dn Pengmbngn Sumerdaya Manusia Pertanian.

Sujono. (2018). Studi Banding Upaya Pemberdayaan Petani. CV.Prineka.Yogyakarta

Sujono. (2018). Proses Pembelajaran Orang Dewasa. Buletin Diklat Provinsi Yogyakarta.

Sujono. (2018). Ketepatan Pemilihan Metode Penyuluhan sebagai Proses Pembelajaran Petani. Bulletin Diklat Provinsi Yogyakarta.

Suriadikarta dan Simanungkalit. (2006). Pupuk Organik Dan Pupuk Hayati Organic Fertilizer And Biofertilizer. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor. Hal 2.

Sutanto R. (2002). Pertanian Organik Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Kanisius. Yogyakarta. Hal. 5

Sutanto, R. (2002). Penerapan Pertanian Organik. Kanisius. Yogyakarta.

Sutedjo,M. 2010. Pupuk dan Cara Pemupukan. Penerbit Rineka Cipta.Jakarta.

Suwandi, (2014). Budidaya Bawang Merah di Luar Musim Teknologi Unggulan Mengantisipasi Dampak Perubahan Iklim. IAARD Press. Bogor.

Downloads

Published

2020-07-15

Issue

Section

Articles